SAR dialami oleh 20-66% populasi di seluruh dunia dan lbh bnyk pd wanita dibandingkan laki-laki. #SOtinjauan
SAR adlh pnykt yg ditandai oleh ulkus berulang dlm mukosa mulut tanpa adanya pnykt penyerta lainnya #SOtinjauan
Sebenarnya sampai skrg penyebab SAR msh idiopatik a.k.a blm diketahui secara pasti #SOtinjauan
Meskipun blm diketahui penyebabnya, tp pemicunya banyaaak :
- Trauma fisik seperti tergigit atau pada psn yg menggunakan kawat gigi
- Perubahan hormonal seperti saat menstruasi
- Defisiensi zat gizi seperti kekurangan vitamin B12, Zat besi dan Asam folat
- Pd bbrp org, stress
- Faktor Herediter jg mrpkn salah satu pencetus SAR. Contoh: jika kakaknya sering sariawan, adiknya jg. - Pd bbrp org yg memiliki riwayat alergi, alergi makanan juga dpt memicu timbulnya SAR.
- Pencetus SAR yg lain adlh kelainan sistem kekebalan tubuh, kelainan saluran cerna, dan merokok #SOtinjauan
SAR umumnya ditemukan pd mukosa mulut yg tdk berkeratin. Yg plg sering adlh mukosa sisi pipi dan bibir #SOtinjauan
Tmpt predileksi lainnya adlh celah-antara-gusi-&-pipi-dlm, tepi-gusi-bebas, langit2 lunak, dasar mulut, dll #SOtinjauan
SAR dikategorikan mjd 3: SAR Minor, SAR Mayor dan SAR Herpetiformis #SOtinjauan http://t.co/C0VfxalB
Gejala Prodromal SAR: Nyeri, sensasi teriritasi/ terbakar pd mukosa yg muncul 2-48 jam sblm lesi muncul #SOtinjauan
Dlm 48-72jam, lesi Preulseratif (papul merah dikelilingi halo eritematosa) mjd lesi Ulserasi yg sgt nyeri #SOtinjauan
Pemeriksaan penunjang yg bs dilakukan adlh pemeriksaan darah tepi, apusan darah, serum feritin, tranferin, as. folat, vit B12, dll #SOtinjauan
Tes alergi dan pemeriksaan Limfosit CD4 juga dpt dilakukan sesuai indikasi #SOtinjauan
SAR tdk dpt disembuhkan. Tujuan utama terapi adlh m'perpendek masa SAR & m'perpanjang waktu SAR tjd kmbali #SOtinjauan
Tatalaksana SAR terdiri dr tatalaksana Farmakologis (dgn obat) dan tatalaksana non-farmakologis (bkn obat) #SOtinjauan
Tatalaksana non farmakologis SAR: menjaga kebersihan rongga mulut, minimalisasi stress, menghindari trauma #SOtinjauan
Terapi suportif berupa memperbnyk asupan makanan khususnya yg mengandung vit.B12 seperti nasi dan sayur2an #SOtinjauan
Terapi farmakologis berupa pengobatan topikal dan non topikal. Ket.: Obat topikal adlh obat yg diaplikasikan lgsg pd lesi. #SOtinjauan
Obat SAR dpt berupa kortikosteroid, anestetik, Imunosupresan dan anti bakteri. Baik topikal maupun sistemik #SOtinjauan
Pengobatan topikal dpt berupa agen anti peradangan seperti kortikosteroid atau dpt berupa obat kumur #SOtinjuan
Steroid topikal berpotensi sedang seperti Triamsinolon acetonide 0,1-0,5% mrpkn pilihan utama utk SAR #SOtinjauan
#SOtips: Keringkan dahulu lesi Sariawan sblm dioleskan agar Triamsinolon-acetonide-in-ora-base dpt melekat dgn baik.
Obat kumur dpt mengurangi jumlah bakteri dlm rongga mulut, mengurangi peradangan & mempercepat penyembuhan #SOtinjauan
Obat kumur yg dpt digunakan utk mempercepat proses penyembuhan SAR dpt berupa Chlorhexidine glukonas, solusio hidrogen peroksida 3%, Anestetik (lidokain/ benzokain) topikal
- chlorhexidine, diaplikasikan saja kalo lesinya kecil dan di satu lokasi, kalo banyak, bisa dikumur 2 kali sehari, 30 detik
- Tetrasiklin 250mg dilarutin dalam 50ml air. Bisa dikumur 4x sehari.
Sejauh ini admin TIDAK menemukan bukti yg mendukung Policresulen (Alb***l) aman & tepat digunakan utk SAR.
Produk tsb dpt merusak jaringan ( memiliki efek membakar jaringan. Mukosa memang sembuh,tp dgn kondisi jaringan Rusak.) jd kumur chx aja atau anestesi topikal, sambil kontrol fakt predisposisi.
Imunosupresan oral seperti Azatioprin/ Talidomid dpt digunakan pd psn yg tdk respon dgn pengobatan topikal #SOtinjauan
Multivitamin dgn suplementasi besi dpt diberikan pd pasien yg terbukti mengalami kekurangan zat besi mll pemeriksaan lab #SOtinjauan
Sumber : tweets from @secondopinionID
Smbr: Regezi Oral pathology, Neville Oral & maxillofacial pathology, J Am Dent Assoc 2003, eMedicine #SOtinjauan
No comments:
Post a Comment